kuliah jurusan broadcast = belajar profesional sejak dini
Apa yang terlintas ketika kamu
memutuskan untuk masuk jurusan broadcast? Ingin jadi film maker? Ingin jadi
produser? Ingin jadi penulis naskah? INngin jadi reporter? Ingin jadi announcer
handal? Atau nantinya ingin kerja di stasiun tv terkenal? Kalau kamu sudah tahu
ingin seperti apa dan kemana itu bagus tapi untuk jadi seseorang dan menempati
posisi yang kamu inginkan itu tidak dilihat dari backround pendidikan kamu.
Ngga perlu kuliah broadcasting kalau kamu sudah yakin ingin jadi film maker
yang sesungguhnya, itu misalkan. Saya saranin yang mau masuk broadcasting,
pikir ulang deh. Pikir tujuh sampai seratus tujuh minimal buat memutuskan
kuliah di komunikasi broadcast,kenapa? Beberapa hal dibawah ini alasan kenapa
saya meminta kamu untuk berpikir ulang memilih kuliah broadcast.
1. Broadcasting
itu buat orang – orang kreatif
Ini bukan
bermaksud menyindir atau mengklaim jurusan selain broadcasting itu ngga
kreatif, tapi serius kalo kamu ngga ngerasa kreatif atau ngga ada seni sedikitpun
dalam diri kamu, mendingan putusin jangan ngambil jurusan broadcast. Orang –
orang broadcasting adalah orang – orang kreatif, mereka selalu berpikir keras
untuk menghasilkan tayangan atau hiburan yang dapat dinikmati masyarakat luas,
makanya dalam mempelajari ilmu broadcast juga harus mendukung pikiran kreatif.
Semua matakuliah broadcasting itu membutuhkan seni. Misalnya matakuliah
fotografi, kalo kamu mengambil foto yang ngga punya seninya ya jangan harap
lolos seleksi dosen dan jangan ngarep nilai A. itu baru matakuliah fotografi,
belum lagi matakuliah manajemen program TV dan Radio, manajemen produksi dll.
Intinya hampir semua matakuliah di jurusan broadcast itu butuh kekreatifan
tinggi.
2. Deadline
oh deadline
Yang namanya
kuliah pasti menguras tenaga, pikiran, uang, dan waktu. Yang saya tahu di
jurusan broadcast ngga ada waktu buat ‘bernafas’. Ngga ada hari tanpa tugas,
ngga ada hari tanpa berpikir, ngga ada hari tanpa begadang. Hmm mungkin ada yang
berpikir saya lebay tapi memang seperti itulah kenyataannya, tugas satu selesai
dikerjakan tugas yang lain datang, mungkin ini adalah proses dimana nantinya
kalau kita bekerja sebagai broadcaster yang sesungguhnya sudah terbiasa dengan
deadline. Intinya ngga ada kata santai kuliah di jurusan broadcast maupun bekerja
sebagai broadcater. Untuk point yang satu ini kalau belum percaya, silakan survey
dengan anak broadcast J.
3. Sabar
Sebenarnya sabar
mengacu pada point nomor 3, pasalnya kita harus siap dikritik, diomeli,
dimarahi mengenai hasil tugas atau hasil kerja kita. Saya percaya bahwa
broadcaster adalah orang – orang penyabar. Mereka kerja di stasiun televisi
yang sistemnya 24 jam, kalaupun di radio juga ngga bisa milih jam berapa kita
akan siaran, sering ngga tidur, jarang pulang, makan ngga tepat waktu dan hal
absurd lainnya yang bisa saja dialami para broadcaster, oke kita lagi ngomongin
masa kuliah bukan masa kerja lulusan broadcast tapi, percaya ngga percaya bahwa
kuliah adalah proses pembelajaran dan proses itu ngga jauh berbeda dengan
lulusan broadcast yang bekerja sebagai broadcaster. Misal, hunting foto untuk
matakuliah fotografi yang ngga sehari dua hari dapat karena hunting foto itu
sangat tergantung cuaca, mengerjakan
paper yang ngga mungkin satu malam jadi, produksi film yang sangat menguras
waktu karena ngga satu dua hari jadi, dan masih banyak challenge yang membuat
kita sebagai mahasiswa broadcast harus selalu bersabar dan selalu tarik napas
dalam – dalam dan membuangnya secara perlahan.
4. Talk
active
Yang namanya
kuliah jurusan komunikasi ya sudah seharusnya aktif berkomunikasi tapi talk
active disini adalah aktif berkomunikasi di luar kelas, maksudnya begini,
walaupun kita kuliah tapi saya percaya ilmu yang sebenarnya saya dapatkan 100%
tidak saya dapat di kelas. Berbincang dengan masyarakat luas itu perlu karena mengingat nantinya kita juga
akan terjun dalam dunia kerja yang mau ngga mau harus terjun dalam masyarakat.
5. Siap
stress
Kalau dari awal
sudah tau jurusan broadcast itu mempelajari apa dan bagaimana, saya rasa kata
“stress” tidak akan jadi masalah. tapi, buat yang mikir broadcast itu pasti
seneng – seneng doang, broadcast itu santai dan anak – anaknya pasti fun, hmm..
pemikiran seperti itu harus dihilangkan guys, broadcast itu jurusan yang asyik
tapi juga melelahkan. Bahkan ketika baru masuk semester pertama, jangan
bayangkan ada kata santai disana kecuali kalau kamu ingin hasil akhir yang
asjfkl alias IPK acak kadut ngga karuan.
Oke guys, buat
kamu yang memang sekiranya siap menghadapi point – point di atas, punya ambisi,
menyukai tantangan dan mau mencoba hal baru silahkan ambil jurusan broadcast
tapi kalau kamu ngga kuat dikejar – kejar deadline, ngga suka panas – panasan
karena sedang produksi, ngga bisa begadang, ngga bisa sabar please jangan ambil
jurusan broadcast, kuliah itu tiga sampai empat tahun lho, pikir ulang dalam
memilih jurusan daripada membuang uang, waktu, tenaga dan pikiran. Enjoy your
choice! Keep smiles and fighting!!!!
19.34 | | 46 Comments
Langganan:
Postingan (Atom)
Pages
Diberdayakan oleh Blogger.
Popular Posts
-
Apa yang terlintas ketika kamu memutuskan untuk masuk jurusan broadcast? Ingin jadi film maker? Ingin jadi produser? Ingin jadi pe...
-
Huaaaahhh akhirnya bisa bernapas dengan lancar dan baik ( lagi ), yeah akhirnya libur juga bisa tidur sepuasnya, mau lebay ahh akhirnya...
-
Segeralah dewasa maka kau akan mengerti Tersenyumlah saat kau bangun dari lelap bersyukurlahKau masih bisa melihat indahnya p...
-
Siang ini batas akhir pengumpulan paper tugas penulisan naskah radio, jam satu siang tepatnya tapi saya sudah datang jam sebelas, seper...
-
Welcome to my blog “Kertas kosong akan menjadi kertas kosong jika tidak pernah dicoba untuk menulis sesuatu di atas kertas tersebut” ...
-
i'm comeback haiiiiiiii!!! rasanya seneng banget blog ini banyak yang baca :D terimakasih sebelumnya sudah mau berkunjung di blog yang ...