Catatan akhir semester 2 #1
Huaaaahhh akhirnya bisa bernapas
dengan lancar dan baik ( lagi ), yeah akhirnya libur juga bisa tidur sepuasnya,
mau lebay ahh akhirnya libur juga tapi bakal kangen sama temen – teman. Itu
beberapa contoh status teman – teman seangkatan di media social. Sebagian
banyak teman mengaku lega dan senang akhirnya semester ini bisa selesai juga.
Yah termasuk saya juga hihihi J
Beberapa teman mungkin
menyalurkan rasa leganya lewat status di sosial media, saya sendiri memilih
sharing pada kakak senior yang sudah bekerja di salah satu stasiun tv swasta.
“Seneng banget kak udah UAS, udah
free nih saya”
“Berarti belum professional”
“Maksudnya?”
“Artinya kamu belum siap jadi
broadcaster professional”
Saya diam sejenak mendengar
ucapannya, saya tahu maksud kakak senior saya itu. Katanya jadwal saya dalam
mengerjakan tugas kuliah belum ada apa – apanya bila dibanding dengan jadwal
kerjanya yang memang ngga ada alias ngga teratur, tapi ditengah jadwal kerjanya
yang ngga teratur itu beliau selalu ada buat saya, hmm maksudnya setiap kali
ada yang ingin saya tanyakan beliu pasti akan menjawabnya dengan senang hati. Dengan
kata lain saya harus menunjukan muka sedih disaat musim liburan seperti
ini --__--
Melewati hari – hari dengan sebegitu banyaknya
tugas memang membuat saya sedikit penat, Walaupun begitu saya selalu menganggap
semua tugas dari para dosen sebagai
challenge dan dari sekian banyak challenge dari dosen ada beberapa yang membuat
saya asjfkl alias hectic sendiri, satu dari beberapa itu ngga akan saya lupakan
karena membuat satu minggu dalam hidup saya seperti zombie but actually it’s a
beginning make me like a zombie hhaha.
Mata kuliah Vidiografi
H – 1 deadline teman – teman super sibuk mengcopy buku, usut punya usut buku itulah yang saya dan kiranya teman sekelas butuhkan, yapp buku ke dua tersebut adalah karya Askurifai Baksin JURNALISTIK TELEVISI TEORI & PRAKTIS ( 2009 ) kompak sekelas mereview buku yang sama! Hmm oke yang penting mengerjakan dan mengumpulkan tugas hhihi. Sepintas buku ini membahas tentang Jurnalistik tv dan bukan teknik kamera, tapi dalam dunia jurnalistik tv tetap butuh perhatian tentang penayangan karena jurnalistik tv sendiri mengacu pada audio visual karena itu teknik kamera di jelaskan juga walau hanya sebatas pengertian dan bagian penting pada pengambilan gambar untuk jurnalistik tv. Daripada ngga ada batin saya.
Kesimpulan saya tentang perihal ini adalah buku tentang
kamera ( Vidiografi ) masih langka , ini menjadi peluang yang sangat bagus dan
saya sampai berkesimpulan negative thinking berarti para cameramen kebanyakan
tidak suka menulis, ini terbukti dengan tidak adanya buku yang serupa atau
setidaknya mempunyai misi sama dengan buku karangan Naratama. Ralat maksudnya
tidak harus cameramen sih, pokoknya orang yang paham dan tahu betul tentang
kamera, tahu tantang bagian, teknik, jenis – jenis dll tentang kamera (
vidiografi ).
okey, ini baru mata kuliah vidiografi, belum mata kuliah lain yang selalu bikin saya cenat - cenut tapi tetap harus saya nikmati :) keep calm, stay positive thinking and fighting!
09.01 | | 0 Comments
STOP COPY PASTE
Siang ini batas akhir pengumpulan
paper tugas penulisan naskah radio, jam satu siang tepatnya tapi saya sudah
datang jam sebelas, seperti biasa saya sharing ngalor – ngidul dengan teman,
sharing disini sharing tentang tugas ya, soalnya saya jarang sekali sharing
ngalor – ngidul yang ngga ngga jelas juntrungnya hhehhehe.. oke singkat cerita
saya dan teman saya ngomongin tugas yang mau dikumpulkan, kita juga sempet
tukeran karya masing – masing dan God saya shock ketika melihat papernya yang mirip
sekali dengan paper milik seseorang yang saya baca di blog. “Lo copy paste ya?”
kalimat itu spontan keluar dari mulut saya dia sempat mengelak tapi lama –
kelamaan dia jujur dengan mengakui bahwa dia copy paste, saya hampir ngga
percaya dengan hal yang telah dilakukannya mengingat dia mengaku bahwa dialah
yang memiliki IP tertinggi dikelasnya ( kita berbeda kelas ). Sungguh sangat
sulit untuk dipercaya, orang cerdas tapi tidak bisa menghargai proses, kalau
alasannya takut salah atau belum bisa, kenapa harus takut? Toh kita dalam
proses belajar kan?
Stop copy paste
Buat saya pribadi tindakan copy
paste adalah tindakan bodoh, menipu diri sendiri, menipu orang lain, menipu teman
juga dosen. Tapi sepertinya dosen saya sulit untuk ditipu, belakangan saya
bertanya dengan senior yang pernah diajar beliau. Copy paste adalah tindak penyalahgunaan media, zaman sekarang informasi
apa saja bisa didapat dari internet. Sungguh saya kesal sekali dengan perilaku teman saya
tersebut, sudah di jelaskan dari awal tentang peraturan dari dosen bahwa copy
paste tidak akan ada ampun dan saya rasa hal ini juga disampaikan di kelasnya,
hal ini berkaitan dengan postingan saya tentang jurusan broadcast yang sarat
akan kekreatifan, disini dimatakuliah penulisan naskah entah penulisan naskah
radio atau naskah tv nantinya mahasiswa dituntut untuk kreatif tentunya dalam
membuat karya ( baca : naskah ) kalau ngerasa
ngga kreatif dan mentok ujung – ujungnya ya begini, copy paste. Orang yang
kreatif tidak akan mengakui karya orang lain sebagai karyanya, tidak akan!.
Copy paste merusak moral bangsa.
Akan jadi apa bangsa kita jika
generasi muda hanya bisa copas? Jika sedari dini sudah copy paste maka
seterusnya juga akan melakukan copy paste karena terbuai kemudahan teknologi
dan informasi. Sangat disayangkan, seorang dosen mengatakan kamu sekarang
adalah kamu yang akan terjadi dimasa
depan. Jadi terlintas beliau ( dosen mata kuliah penulisan naskah ) selalu
menuliskan “Selamat berjuang” di akhir kalimat jika beliau memberikan tugas.
Rupanya dua kata itu bukan hanya sekadar kata – kata penyemangat tapi juga
sebagai rambu – rambu bahwa memang tidak ada tugas yang dikerjakan asal –
asalan, sekalipun tugas itu hanya menulis naskah iklan berdurasi tiga menit,
nah memang mudah membuat naskah tiga menit dalam waktu yang sesingkat -
singkatnya? Setidaknya otak kita harus diplintir sedikit kan untuk mencari ide?
Atau untuk menciptakan secarik kekreatifan untuk naskah iklan berdurasi tiga
menit tersebut.
Ingin copy paste tidak menjadi budaya?
Tak usah berkoar – koar dan menasehati teman yang suka copy paste dengan menyuruhnya untuk berhentilah, jangan lakukan
itu. Cukup dari diri sendiri terlebih dulu, katakan pada diri sendiri dan
tanamkan kepercayaan bahwa copy paste adalah tindakan bodoh yang dapat merugikan
diri sendiri juga orang lain. Jangan sampai kita menyuruh orang lain untuk
jangan copas tapi kita sendiri malah melakukannya, jangan sampai lha.
Keep calm, be creative and say no copy paste!
Fighting08.17 | | 1 Comments
Langganan:
Postingan (Atom)
Pages
Diberdayakan oleh Blogger.
Popular Posts
-
Apa yang terlintas ketika kamu memutuskan untuk masuk jurusan broadcast? Ingin jadi film maker? Ingin jadi produser? Ingin jadi pe...
-
Huaaaahhh akhirnya bisa bernapas dengan lancar dan baik ( lagi ), yeah akhirnya libur juga bisa tidur sepuasnya, mau lebay ahh akhirnya...
-
Segeralah dewasa maka kau akan mengerti Tersenyumlah saat kau bangun dari lelap bersyukurlahKau masih bisa melihat indahnya p...
-
Siang ini batas akhir pengumpulan paper tugas penulisan naskah radio, jam satu siang tepatnya tapi saya sudah datang jam sebelas, seper...
-
Welcome to my blog “Kertas kosong akan menjadi kertas kosong jika tidak pernah dicoba untuk menulis sesuatu di atas kertas tersebut” ...
-
i'm comeback haiiiiiiii!!! rasanya seneng banget blog ini banyak yang baca :D terimakasih sebelumnya sudah mau berkunjung di blog yang ...